Kereta berjalan menuju kerumunan. Irene menyingkap tirai kereta untuk melihat pemandangan di luar sana. Jika saja ada yang bilang pemandangan Northendell sangat membosankan, tapi bagi Irene pemandangan yang membosankan itu adalah sesuatu yang luar biasa. Irene sudah sering melihat pemandangan deretan pepohonan hijau, matahari yang panas juga adalah sesuatu yang biasa.
Sekarang melihat deretan tumpukan salju putih sungguh luar biasa. Biasa pun udaranya terasa sangat dingin tetapi pemandangan di luar terlalu luar biasa untuk dilewatkan. Tangannya menyentuh kaca yang sangat dingin dan ia menoleh ke arah Arielle yang sedang menatapnya dengan senyum.
"Indah, bukan?" tanya Arielle.
"Yeah, aku selalu suka melihatnya. Mereka indah meski pun sangat dingin," jawab Irene.
"Teruskan, jika dingin kau bisa meminta bantuan Namina untuk menghangatkanmu," balas Arielle.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com