"Yang Mulia! Anda adalah harapan terakhir kami! Tolong bantu Thebis dan Northendlel Yang mulia! Tolong cabut kutukan ini karena jika tidak … kami semua tidak memiliki kesempatan untuk bertahan lebih lama." Pendeta Khan mulai bersujud sekali lagi.
"Mohon bantu kami, Wahai Anak dari Dewi Bulan yang agung! Tolong redamkan amarah Dewi Bulan kepada kami!" ucap seorang Pendeta Thebis lainnya yang ikut bersujud di belakang Pendeta Khan.
Arielle menggeleng semakin merasa ketakutan.
"Kalian salah, aku buka siapa-siapa. A-aku tidak bisa melakukannya."
"Yang Mulia, kami memohon!"
Air mata gadis itu kembali tun=pah. Ia semakin meringkuk ketakutan di dekapan Tania. Kael dan Lucas mencoba membawa Pendeta Khan dan pengikutnya keluar meninggalkan ruangan Pendeta Elis.
"Yang Mulia!" Teriak Pendeta Khan mulai putus asa. "Kami mohon, Yang Mulia! Thebis akan tenggelam oleh pasir dan Northendell akan tertimbun salju selamanya jika Anda tidak bertindak!"
"Hentikan, aku tidak mengerti semua ini."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com