Pria itu mengangguk dan menuangkan whiskey ke dalam gelas kacanya. Ia menegak whiskey itu sebentar dan mencoba memahami apa yang yang terjadi.
"Aku melihat tubuh Arielle bercahaya. Dan… salju di sekelilingnya mencair hingga menampakkan rerumputan hijau."
"Rerumputan hijau? Kau tak salah melihat?" tanya William menerima uluran Ronan segelas whiskey. "Rerumputan hijau tidak mudah tumbuh di lahan dingin seperti ini," lanjut William.
"Aku sama sekali tidak diuntungkan dengan berbohong. Dan pendeta tadi bilang bahwa tak ada aliran mana di tubuh anak tadi."
"Kita harus segera kembali ke istana untuk berkonsultasi tentang hal ini kepada Pendeta Elis."
"Aku berpikir demikian tetapi tidak dengan kondisinya yang seperti ini," ujar Ronan yang tengah memperhatikan Arielle yang masih tak sadarkan diri.
"Kita juga tidak bisa meminta Pendeta Elis meninggalkan Cathedral," balas William mendapatkan anggukan kepala dari Ronan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com