"Dasar sinting," sinis Rara.
"Apa lo bilang? Heh, lo yang sinting! Nggak tahu malu, status lo cuma sahabat malah sok atur kehidupan Roy," balas Gadis juga tak kalah.
"Memangnya kenapa? Lagian Roy nggak keberatan. Kami udah sama-sama dari kecil jadi kami berdua nggak bisa dipisahkan, "balas Rara.
"Dih, lo hukan, pendamping Roy, dan lo cuma sahabat, nggak lebih."
Rara mengepalkan Tangannya mendengar ucapan Gadis. "Mereka udah putus, kok."
"Kami belum putus, Ra. Aku nggak akan pernah putusin Amanda," ujar Roy membantah ucapan Rara.
"Dis, udah nggak usah bahas yang nggak penting, nanti lo setres. Ingat kalau di dalam perut lo ada kehidupan," lerai Amanda yang merasa suasana mulai memanas.
"Nggak bisa, Da, dia butuh penjelasan kalau dia itu cuma sahabat Roy. Dia nggak boleh bertindak seolah dia prioritas Roy, dia nggak boleh manfaati keadaan dan mengikat sahabat dia sendiri."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com