"Su ... sudah, Tuan. Ada lagi yang bisa saya bantu?"
"Tidak ada, aku akan menyelesaikannya sendiri. Bukankah mata harus di ganti mata dan gigi di ganti gigi??" Kaisar menyeringai sembari menatap tajam ke arah Herman membuat bulu kuduk Herman berdiri semua.
"A ... apa yang Anda inginkan, Tuan?" Kepala polisi kaget saat mendengar ucapan Kaisar, begitu pula dengan Herman.
Herman terlihat takut, namun berusaha untuk memperlihatkan kelemahannya itu. Ia tak akan gentar meski pun Samudera yang mereka maksud adalah pemilik bank terbesar di negerinya saat ini.
"Kamu pukul anakku satu kali, aku akan memukulmu satu kali saja." Kaisar bersiap, ia menggulung naik kemejanya, memperlihatkan deretan urat nadi yang menonjol saat ia ototnya menegang.
"Kamu sudah gila!! Berani memukul orang di kantor polisi?! Mau aku tuntut??" Herman nyolot.
"Dasar sudah bersalah masih mengelak, dasar berengsek!" Cia mencak-mencak.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com