Mata Cia membelalak lebar, dagunya jatuh, melongo saat melihat sang suami membawa satu kantong plastik berisikan kotak kecil dengan berbagai macam varian jenis. Mulai dari yang bergerigi, sampai yang tipis.
"Beb!! Nggak salah, beli banyak banget buat apa?? Katanya mau KB?" Cia melongo.
"Habis macemnya banyak! Nggak tahu mau beli yang mana. Aku ambil aja semua, dicicipin satu-satu, ntar paling suka yang mana."
"Ya ampun, Kai. Kamu kayak anak gadis yang baru saja puber deh! Masalah milih kondom aja sampai kebingungan." Cia terkekeh dengan jawaban suaminya yang memang polos banget. Ya ampun, kalau di bandingin sama tatto dia yang seabrek itu, kayaknya enggak matching.
"Terus gimana??"
"Ya udah di pakai!"
"Anak-anak sudah tidur?" tanya Kaisar.
"Pangeran sudah sih, Putri baru ngoceh-ngoceh nggak jelas sembari mainan teether. Aku tidurin dia dulu, kamu tunggu di kamar."
Kaisar memberi jempol sebagai jawaban.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com