Kaisar duduk termenung di dalam mobil tua milik mendiang mama Cia. Sudah satu jam ia hanya melihat ke arah restoran, satu jam ia melihat ke arah sang istri yang makan dengan lahap sembari tertawa dengan kawan-kawan satu angkatannya. Kaisar bahagia melihat senyuman dan tawa lepas sang istri meski di sisi lain ia cukup terpukul dengan pertanyaan tadi.
Apa kamu nggak malu suamimu seorang kuli bangunan??
Kaisar takut mendengar jawaban Cia dan lantas pergi tanpa menyerahkan ponselnya. Kaisar memilih diam, ia juga tidak marah karena memang begitulah pekerjaannya saat ini. Kuli bangunan, tentu saja semua orang akan memandang sebelah mata pekerjaannya ini, apa lagi, istrinya merupakan seorang dokter.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com