Keesokan harinya.
Aroma kopi tercium, menggelitik hidung Cia yang tak lagi sensitif. Wanita itu menghirup aromanya terlebih dahulu sebelum menyesapnya pelan. Foam susu menempel di kedua sudut bibir dan Cia menjilatnya bersih. Latte artnya memudar, rusak karena seruputan panjang.
Hangatnya latte melengkapi pagi yang dingin. Memberikan semangat sebelum memulau hari. Sudah lama memang semenjak terakhir kalinya ia menikmati kopi dengan perasaan setenang ini.
Cia bertemu dengan Jessca hari ini. Sarapan sebelum ke rumah sakit. Ia sedang menikmati secangkir kopi latte dengan aroma yang mantab sembari menatap jalanan yang ramai. Suasana padat merayap di jalanan ibu kota karena jam masuk kantor dimulai sebentar lagi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com