Adzan Magrib selesau berkumandang saat suara kendaraan yang garang masuk ke pekarangan rumah. Kaisar melepaskan helm racingnya, rasanya gerah setelah berkendara. Rambut panjangnya lepek, butuh keramas.
Guk! Guk! Yesss Tuanku datang. Pasti bawa makanan.
Gadis yang pertama kali menyambut Kaisar pulang. Ia meloncat ke dalam pelukan sang tuan. Ekornya mengibas dengan kencang sangking rindunya. Kaisar mengelus kepala Gadis.
"Hey, Girl. Bagaimana perasaan Madam hari ini?!" tanya Kaisar tentang Cia pada Gadis.
Guk Guk! Galak seperti biasanya Boss.
"Masih tidak baik, huh?" Kaisar meluruhkan bahunya. Apa begitu sulit untuk memaafkan Kaisar? Salahnya apa coba?? Bawa pulang foto gadis cantik pulang dan ketahuan sang istri, masih nanya salahnya di mana?! Dasar Kaisar tak tahu diri.
"Kenapa tidak bertanya sendiri?? Kenapa harus tanya pada Gadis?" Cia muncul di balik pintu, membuat Kaisar terperanjat.
"Masih marah?" cengir Kaisar meminta pengampunan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com