"Buka celana dalamnya, Nona."
"Tidak, Dok!! Saya nggak mau." Jessca menolak, ia ingin bangkit berdiri, tak ingin miss V nya disogok dengan benda aneh itu. Rasanya pasti ngilu dan juga tidak nyaman. Arif seakan ingin mengambil kesempatan darinya.
"Ayolah! Kalau nggak begini bagaimana bisa tahu ukuran dagingnya sudah sebesar apa?!" Arif memaksa Jessca. Ia menahan agar wanita itu tidak pergi. Mencekal pergelangan tangannya sampai Jessca kesakitan. Jessca memberontak, ia berusaha melepaskan diri namun Arif justru mendoronganya semakin rebah di atas ranjang periksa.
"Nggak!! Pokoknya saya nggak mau!" Jessca nekat mendorong tubuh Arif, namun tenaganya masih kalah. Jessca terhenyak dengan tangan terkunci di atas kepalanya dan mulut di bungkam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com