Di atas ranjang, keduanya saling bertatapan satu sama lain. Mereka berbaring dengan santai sambil menikmati rasa lelah yang baru saja didapat setelah bekerja di pabrik.
Tidak bisa dipungkiri jika Lily sangatlah cantik. Casanova mengagumi kencantikan dan wajah khasi Asia tersebut, serta kulit putihnya yang mulus dan tubuhnya yang langsing sekaligus seksi.
"Kenapa kamu menatapku begitu?" Lily menatap heran.
"Ah, tidak apa-apa. Aku hanya mau bilang kalau kamu memang sangat cantik, Lily. Bahkan dari wanita yang pernah kujumpai selama ini, kamulah yang paling cantik dan bisa menarik perhatianku!"
"Bohong!"
"Tidak."
"Dasar kamu pembual!"
Casanova tertawa. "Aku tidak membual melainkan hanya sedang menceritakan fakta yang kurasakan sekarang!" tegasnya lantang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com