webnovel

Sejak Kapan Ekal Hadir?

Selesai dari bianglala, Luna mengajak Evans untuk memakan jagung bakar.

Sekarang sudah malam, ya. Mereka melupakan waktu hingga malam menjelang tak ada satu pun yang mengingatkan untuk pulang.

Mungkin karena rasa gembira seperti ini tak bisa merasakan rasakan di tempat lain selain bersama sama, mau bagaimana lagi. Kebahagiaan adalah sesuatu yang selalu dicari orang setiap manusia.

Luna berkali-kali tertawa dengan tingkat Evans yang menurutnya lucu, padahal Evans hanya melakukan hal random. Evans tak jaim di depan Luna, dia suka melihat mata Luna menyipit saat tertawa dan Evans suka mendengar suara tawa Luna yang terdengar garing di telinganya.

Seakan Evans tak cukup mendengar tawa itu hanya sekali, seandainya Evans bisa mendengar suara tawa Luna setiap hari. Evans tak akan meminta apa pun lagi di dunia ini, dengan Luna. Evans menemukan ketenangannya yang tak bisa dia temukan selama ini.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya