webnovel

261. Makan Es Krim

Ello melebarkan matanya dan menoleh pada sang ayah mertua yang wajahnya tampak kesal. Apa mungkin maksud Pak Charlos, yang membuat keributan itu adalah Ello?

Ello berdeham dua kali dan kemudian bangkit berdiri. Ia mendekati Pak Charlos dan kemudian salim.

"Papih, apa kabar," sapa Ello sopan, tapi kaku. Ia bahkan lebih kaku daripada seonggok kanebo kering.

"Baik, Ello. Ayo silakan duduk," ucap Pak Charlos ramah.

Ello duduk di kursi persis di hadapan ayah mertuanya. Mendadak kursi yang terlihat nyaman itu seperti ada bara api di bawahnya; panas sekali. Mungkin bara apinya berasal dari tubuh Ello sendiri. Keringat dingin mengucur pelan di pelipisnya.

Pak Charlos tersenyum, tapi efeknya bukan membuat Ello jadi santai. Ia malah semakin takut jika ayah mertuanya menemukan sesuatu yang salah darinya.

"Bagaimana Ello? Apa kamu sudah siap untuk bekerja hari ini?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya