Di tengah perjalanan, kedua belah pihak memang menemui banyak mobil polisi yang memblokir jalan, namun Alia dan yang lainnya tidak berhenti, mereka malah melesat melewati para polisi tanpa berhenti sejenak.
Polisi yang menyamar segera mengeluarkan senjatanya dan menembak dengan panik ke arah mobil yang sedang melaju, tapi mereka hanya mendengarkan suara denting peluru yang mengenai mobil besi tersebut.
Alia dengan erat memegang senjata di tangannya, seperti seorang prajurit wanita, saraf seluruh tubuhnya tegang.
Bawahan di belakangnya tampak sangat tenang, tanpa kepanikan, dan dengan tenang berkata, "Presiden Alia, jangan gugup. Ketika Herman datang, dia sudah sepenuhnya siap. Mobil kita semua dilengkapi dengan perlengkapan tahan ledakan. Peluru tidak akan berpengaruh pada kita."
"Nah, apakah kau tahu ke mana Herman dan yang lainnya biasa pergi ke dokter?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com