Selli memutar bola mata malas. Lala ini
seringkali lupa dengan Adit jika sudah
bertemu Rifkal, kakak Nasya. Dulu, jauh
sebelum Lala berpacaran dengan Adit, Lala
sangat menyukai Rifkal. Atau mungkin
sekarang masih?
"Udah tunggu sini aja dulu, gue mau
ke dapur suruh bi Siti buat minuman,
sekalian mau panggilin Nasya." kata Rifkal,
segera pergi meninggalkan ruang tamu.
Lala memekik tertahan sedari tadi.
Sumpah demi apapun Rifkal itu ganteng
banget, kata Lala. Andai saja Rifkal
mempunyai perasaan yang sama
dengannya. Ah, pasti Lala sudah bahagia
banget.
"Gila, Sel, gila! Kak Rifkal ganteng banget,
subhanallah. Nikmat mana lagi yang kamu
dustakan Lala!" ujar Lala menjerit kecil.
Spontan Selli langsung menonyor kepala
Lala. "Masih inget Adit nggak lo?" tanya
Selli.
"Inget lah, gimana sih lo, orang Adit kan
cowok gue." jawab Lala mencebikkan
bibirnya kesal.
"Mau gue aduin ke Adit? Gue bakal bilang
kalau lo suka jelalatan matanya!" Selli
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com