"Ada apa?" tanya Arkan sambil memperhatikan Retta dengan penuh keseriusan.
Retta memberikan plester tersebut pada Arkan. "Luka di pelipis lo belum sampai gue obati," jelas Retta dengan cukup singkat.
Melihat ke arah plester yang masih dipegang oleh Retta beberapa saat sampai akhirnya dia menaikkan kembali pandangannya.
Cukup terlihat begitu intens saat Arkan menatap Retta sampai pada akhirnya dia menarik tangan Retta yang memegangi plester tersebut, tanpa mengambil plesternya terlebih dahulu.
"Lo yang pasang," pinta Arkan sambil terus memperhatikan Retta.
Sikap Arkan hari ini benar-benar membuat Retta kebingungan, padahal niatnya dia hanya ingin memberikan plester tersebut dan kemudian pergi, tapi belum sempat dia akan pergi, Arkan sudah menahannya.
"Bisa pake sendiri kan?" tanya Retta serius, dia masih memperhatikan wajah Arkan.
Arkan menggelengkan kepalanya dengan begitu enteng. "Gak, gimana?" tanya balik Arkan yang membuat Retta terdiam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com