Para pelayan dan Philip pun mengikuti Vivaldi. Sementara Orchidia, Yolanda, Arabella, serta beberapa pelayan masih di lantai dua.
"Mengerikan sekali," gumam Orchidia menatap Rose yang diseret turun oleh Julian dengan kasarnya.
"Bukankah itu memang sudah konsekuensinya jika menyenggol orang-orang di sekitar Nona Arabella, Nyonya?" celetuk salah satu pelayan Arabella yang cukup lama bersamanya, Lea. Sejak pertama kali Arabella pindah ke kamar Ruby, Lea sudah melayani Arabella bersama Mauren. Lea adalah gadis yang memiliki mata berwarna merah namun warnanya redup dan pucat, tak seperti netra merah darah bersinar seperti milik Julian.
"Lancang sekali kau berbicara ketika tak ditanya, Lea," tegur Mauren, pelayan Arabella yang sok merasa posisinya lebih tinggi dari pelayan lain.
"Tidak apa-apa, siapapun boleh bicara kok," ujar Arabella lembut. Ia tahu tipe manusia seperti Mauren, dan Arabella juga tahu bahwa sebelum Rose tertangkap seperti ini, Mauren adalah mata-matanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com