"Tapi sayang ..." Tangan Gabriel sudah menggenggam, lalu ia mulai membaca mantra, mengeluarkan kekuatannya dan menembakkannya ke arah Rafael. Kekuatannya melesat sangat cepat. "Kau juga harus mati, malaikat bodoh!"
Wuussh.
Rafael melotot saat matanya mendapati apa yang Gabriel lakukan. Ia pun hendak melompat, tapi sayangnya...
"Aaargh!" teriak Rafael. Serangan itu terkena pundaknya hingga ia terpental. Tubuhnya beradu dengan mobil ambulan. Gabriel menghampiri, senyumnya terlihat sangat licik dan senang melihat Rafael sudah tak berdaya. Namun, matanya masih dapat melihat senyuman Gabriel yang licik itu.
"K-kenapa k-kau la-kukan i-ni pa-daku, Gab-riel?" tanya Rafael terbata-bata. Menahan rasa sakit yang tak tertahankan.
"Kau ingin tau kenapa?" tanya Gabriel. "Perhatikan baik-baik, malaikat bodoh!" katanya. Rafael masih bertahan, ia ingin tau alasan Gabriel menyerangnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com