Galerna mencoba mencabut tombak kristal itu yang menembus jubahnya dan tertancap di dinding bebatuan. Tetapi tidak bisa, terlalu kuat menancap di dinding bebatuan dan tombak-tombak lain mengarah padanya. Galerna menepis tombak-tombak itu menghujami dirinya, dengan sihir anginnya, memantulkan tombak kristal itu. Terlalu banyak, Galerna tidak bisa menepis dan menamengi dirinya yang tengah kesulitan. Salah satu tombak kristal mengarah cepat kedirinya. Galerna terpejam erat, tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya apa bila tombak kristal itu menusuknya. Matanya terpejam erat. Tidak merasakan sesuatu menusuk tubuhnya. Galerna membuka matanya. Tombak kristal itu tepat di depan matanya, hampir akan menembus matanya. Ada sebuah aliran air membentuk tali yang mengikat tombak itu, hingga berhenti tepat di depan mata Galerna.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com