Leon yang tidak mengerti harus membalas apa itu tersekat tenggorokannya, dia sendiri juga belum mengetahui berita selengkapnya. Hanya tayangan berita yang memperlihatkan Qonin di layar televisi.
Apa benar Zanqi sudah tiada?? Apa benar jika ini terjadi menjadikan aku sebagai pemenang mutlak untuk mendapatkan hati Qonin? Batin Leon yang mendekap Qonin semakin erat dengan tangan kirinya.
"Huuu ... huhu Leon, bagaimana ini??" ucap Qonin disela isak tangis yang semakin parau, dia meremas baju Leon, takut, sedih dan semua rasa yang membuncah di dada itu dia coba keluarkan dengan airmata.
"Nggak papa, ada aku disini. Tenangkan dirimu, Nin," ungkap Leon dengan mengecup puncak kepala Qonin dengan hati belum bisa dikatakan bahagia saat memeluk Qonin dalam keadaan menangis tidak terkendali.
Keadaan di teras membuat Narti syok berat, dia tidak menyangka bahwa Zanqi yang dia kenal sudah tiada. Sedangkan Darman sendiri masih diam yang bergelut dengan pikirnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com