Terpaksa pergi sendiri.

Dalam penglihatan di antara ruas jendela kaca tembus pandang. Beningnya kaca jendela kamar ini memperlihatkan kecerahan di balik dinding belakang. Jarak antara pemisah di ruang belakang dengan pagar berdinding tinggi.

Sementara di luar sana, jalanan terbentang lebih panjang. Mereka yang berdiri di luar sana, pasti akan melihatku sedang berdiri di sini. Tepat di depan jendela dengan tatapan kosong.

Akan tetapi, aku baru sadar kalau sudah berada di kamar ini. Yang berarti, aku membutuhkan data penting yang tidak ada di sekitar lemari.

"Oh My God!" ucapku terlontarkan penuh kebingungan. Aku terkejut mendadak, mataku langsung mencelang luas saat mengenang dokumen yang membutuhkan data pribadi.

Sementara data itu berada di rumah orang tuaku. Aku harus melawan amarah yang kemarin sempat terluapkan karena Jose. Padahal bagus kalau dia mengajakku kemarin, aku bisa meringkus data penting milikku.