webnovel

Bunga Mawar Kering

"Kenapa lagi, Mbok?" tanya Kirana lantas duduk di sebelah Lintang. Dia mulai memberikan Adia ASI.

"Saya nggak apa-apa, nduk. Cuma lagi liat acara masak." dagu Lintang mengedik ke arah layar lebar di depan sana.

"Dari tadi kamu ngelamun gitu loh, Mbok. Baper lagi sama Juna?"

Lintang menggeleng. Dia sedang mencoba melupakan tentang Juna, dan tiba-tiba lelaki itu muncul rasanya usahanya berantakan seketika.

"Nduk, bisa nggak sih, itu si Juna nggak usah datang ke rumah?"

"Gimana ya, Mbok. Dia kan ke rumah buat jemput Mas Gama."

Lintang mendesah. "Saya lagi berusaha buat lupa sama dia. Kalau dia muncul begitu terus yo susah. Mana setelah nikah auranya beda banget lagi."

"Apanya yang beda, Mbok. Kayaknya dia sama aja, deh. Cuma potongan rambutnya doang yang beda."

"Beda, Nduk. Aroma pengantin barunya kental banget. Ketahuan banget dia habis njebol anak perawan."

Kirana melebarkan mata lantas tertawa kecil. "Ya ampun, Mbok. Masa sampai segitu-gitunya tau, sih."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya