webnovel

SIAPA JIWA MURNI ITU

"Seolah-olah kita masih bermain dengan pikiran kita sendiri." ucap Azam sambil menegakkan punggungnya merasa cemas karena Bibi Atun belum juga kembali.

"Ada apa Zam? Kenapa kamu terlihat cemas apa kamu masih mencemaskan Bibi Atun?" Tanya Sheisha seraya menggenggam tangan Azam.

"Aku memang mencemaskan Bibi Atun, aku tidak mau orang-orang yang menjagaku menjadi sasaran mereka dan semua itu hanya karena aku." ucap Azam dengan wajah terlihat sangat sedih.

"Tenanglah Zam, mungkin Bibi Atun masih belum selesai belanja." ucap Sheisha berusaha menenangkan Azam agar tidak terlalu mencemaskan Bibi Atun.

"Apa yang dikatakan Sheisha itu benar. Siapa tahu Bibi Atun belum selesai belanjanya. Tenang saja Zam, tidak akan terjadi sesuatu pada Bibi Atun. Aku yakin Bibi Atun bisa menjaga dirinya dengan baik." ucap Harry ikut menenangkan hati Azam.

"Ramai sekali di sini Den Azam?" tiba-tiba terdengar suara Bibi Atun datang sambil membawa cukup banyak belanjaan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya