webnovel

Chapter 91

Ketika mereka semua berhasil ke luar dari air, Sanji membaringkan Luffy di tanah, yang menyebabkan ia membatukkan air keluar dari tubuhnya, kemudian Nami dan Nojiko muncul sambil menyeret Usopp yang tidak sadar, sementara Vivi, Yosaku, dan Johnny keluar dengan aman, diikuti oleh Zoro yang membawa Smoker.

"Zoro, apa yang kau lakukan?" Ucap Nami ketika dia melihat siapa yang Zoro bawa keluar dari air.

"Jangan lihat aku," jawab Zoro sambil berdiri. "Perintah Kapten," tambah Zoro ketika dia berbalik dan menatap Luffy. Smoker perlahan-lahan mulai bangun dan terbatuk-batuk, berusaha mengeluarkan air dari paru-parunya, kemudian dia menatap Luffy setelah mendengar apa yang dikatakan Zoro.

"Kenapa kau menyelamatkanku?" Smoker bertanya pada Luffy.

"Ayolah, Smokey," kata Luffy sambil tertawa. "Siapa yang akan mengejarku jika kau mati," katanya sebelum mengepalkan tinjunya dan melapisi seluruh tubuhnya dengan listrik selama dua detik sebelum menghilangkannya, menyebabkan uap muncul di sekitar tubuhnya, uap ini berasal dari air di pakaiannya yang sekarang sudah kering.

Smoker hanya menatap Luffy sebentar sebelum akhirnya dia berbicara.

"Maka kau tidak akan memiliki keluhan jika aku menjalankan tugasku dan menangkapmu sekarang, bukan?" Smoker bertanya menyebabkan Luffy menyeringai.

"kau harus menunda itu karena kita punya masalah yang lebih besar," kata Luffy menyebabkan Smoker menaikkan alisnya. "Entah kau mau mengakuinya atau tidak, negara ini akan menjadi neraka karena Crocodile, dan kita harus bekerja sama jika kita ingin menghentikannya," kata Luffy serius.

"Kenapa kita perlu melakukan itu?" Smoker bertanya sambil menyalakan cerutu yang ada di mulutnya.

"Karena, kau tidak punya cukup pasukan untuk menangani ini sendirian, dan kau akan membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk menunggu bantuan tiba di sini," kata Luffy sebelum menyeringai pada kapten marine.

"Satu-satunya pilihan yang kau miliki adalah bekerja sama dengan kami," kata Luffy, menyebabkan sang kapten marine menggeram.

"kau membuatnya terdengar seperti kau memiliki banyak pilihan," Smoker membalas, mendapatkan tawa dari Luffy.

"Memang benar," jawab Luffy dengan percaya diri. "Aku dan kru ku bisa membereskan semuanya sendiri, namun, aku menghormatimu. Jadi, alih-alih surat kabar menuliskan sekelompok Bajak laut menyelamatkan suatu negara sementara Marine tidak melakukan apa-apa, aku memberimu kesempatan untuk menyelamatkan harga diri mu," kata Luffy mendapatkan kesunyian dari krunya dan Smoker.

Luffy dan Smoker saling menatap selama beberapa menit sebelum Smoker akhirnya berbicara memecah kesunyian.

"Baik, tapi setelah ini, bila kita bertemu lagi, aku akan menangkapmu," katanya sebelum mengisap cerutu.

"Silahkan mencoba," jawab Luffy dengan seringai.

"Dan aku ingin Crocodile hidup di akhir semua ini, sehingga dia bisa membayar kejahatannya," Smoker menambahkan mendapat anggukan dari Luffy.

"Tidak ada masalah denganku," jawabnya. "Kami tahu Crocodile memiliki sesuatu yang direncanakan untuk kedua pasukan di Alubarna, namun, kami tidak tahu apa," kata Luffy mendapat anggukan dari semua orang.

"Biarkan aku dan kruku membereskan Crocodile dan menghentikan pemberontakan sementara kau dan anak buahmu coba pergi dan cari tahu apa yang telah dia rencanakan dan menghentikannya," kata Luffy yang menyebabkan kapten marine itu dengan enggan mengangguk setuju.

Smoker hendak mengatakan sesuatu yang lain, tetapi sebelum dia bisa, mereka semua mendengar teriakan datang dari belakangnya. Ketika semua orang melihat ke belakang kapten Marine, mereka melihat sekelompok marine dipimpin oleh pendekar pedang wanita yang selalu bersama Smoker datang ke arah mereka.

"Jangan dia lagi!" Kata Zoro dengan ekpresi panik muncul di wajahnya. Sebelum ada yang bisa mengatakan atau melakukan apa pun, tali dari listrik keluar dari jari Luffy dan melilit seluruh krunya, kemudian Luffy meneleportasikan dirinya dan krunya menjauh dari lokasi Smoker.

Di sudut Rainbase, sambaran petir menyambar ke gurun menerbangkan awan debu dan mengubah pasir di titik sambaran menjadi kaca. Ketika awan debu menghilang, seseorang dapat melihat Luffy berdiri di sana dengan semua anggota krunya membungkuk di tanah seolah-olah mereka akan muntah.

"Hei Sanji," kata Luffy menarik perhatiannya. "Bagaimana kita menemukan Chopper?" tanyanya membuat mereka semua menyadari bahwa mereka masih kehilangan Chopper.

"Oh benar," kata Sanji sebelum berbalik ke arah Nami. "Nami, bisakah kau menyemprotkan parfum yang kubeli untukmu," kata Sanji, lalu Nami hanya mengangkat bahunya sebelum mengeluarkan botol kecil parfum dan menyemprotkan parfum pada dirinya sendiri.

"Sekarang yang harus kita lakukan adalah menunggunya untuk menemukan kita," kata Sanji sebelum dia mulai menari-nari di sekitar Nami. Luffy mengabaikan semua itu dan melihat ke arah langit, lalu mulai memanggil awan yang biasanya dia gunakan sebagai singgasananya.

Setelah menunggu sekitar 2 menit, Luffy akhirnya bisa melihat awan turun dari langit dengan kecepatan tinggi. Namun sekarang semua orang menyadari aksi Luffy, mereka semua berpikir bahwa Luffy memanggil awannya untuk memberi mereka tumpangan ke Alubarna.

Ketika awan itu tiba, Luffy dengan cepat memasukkan tangannya ke dalam awan dan mengeluarkan mantel kaptennya sebelum memberi awan perintah untuk pergi lagi ke atas. Saat mantel keluar dari awan, awan melesat kembali ke langit dengan kecepatan yang sangat cepat, membingungkan semua orang.

"Bukankah awan itu akan membawa kita ke Alubarna?" Nojiko bertanya pada Luffy sambil menatapnya dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Mempertimbangkan bahwa di dalam awan ada semua uang dan harta kita, bila kita menggunakannya untuk melewati gurun pasir, resiko awan hancur akan sangat besar. jadi Aku akan mengatakan tidak, awan itu tidak akan membawa kita ke Alubarna," jawab Luffy menyebabkan Nami dengan cepat merespon.

"Aku sangat setuju!" Teriak Nami.

"Tentu saja kau setuju," Zoro dan Usopp berkata dengan berbisik, menyebabkan Nami memukul kepala mereka. Luffy kemudian melepas bungkus biru yang dia miliki di sekitar topinya dan wajahnya bersama dengan jubah penutup yang dia pakai di luar pakaiannya dan melemparkannya ke tanah, menyebabkan semua orang menatapnya dengan ekspresi serius di wajah mereka.

"Cukup bermain-main," kata Luffy sambil mengenakan mantel kaptennya dan menyesuaikan topinya. "Sudah waktunya untuk serius," katanya ketika angin bertiup melintasi padang pasir dan suara mantelnya yang berkibar tertiup angin memenuhi udara. "Kita akan mengakhiri ini sekarang, mengerti !?" Luffy berteriak / bertanya.

"Aye aye, Kapten!" jawab krunya.

"Hei, lihat ke sana!" Kata Yosaku menarik perhatian mereka semua. Ketika semua orang menengok, mereka melihat Yosaku menunjuk ke sebelah kanan dari lokasi mereka saat ini, menyebabkan mereka semua melihat ke arah yang dia tunjuk.

Ketika mereka melihat ke sana, mereka melihat sesuatu berjalan ke arah mereka. Ketika sosok itu berjalan semakin dekat dan semakin dekat, para kru akhirnya bisa melihat apa itu. Itu adalah Chopper dan unta yang mereka selamatkan sedang menunggangi kepiting raksasa.

"Apa-apaan itu?" Luffy, Zoro, dan Nojiko berkata bersamaan pada saat menatap pemandangan di depan mereka.

"Itu adalah kepiting gurun!" Kata Vivi sambil tersenyum.

"Semua naik!" Chopper berteriak ketika kepiting raksasa berhenti di depan mereka.

"Kurasa Chopper menemukan tumpangan untuk kita," kata Luffy sambil berjalan menuju kepiting. Kepiting raksasa itu menurunkan capitnya sehingga semua orang bisa menginjaknya sebelum mengangkat mereka di udara sehingga memungkinkan mereka berjalan ke punggungnya.

"Waktunya bergerak!" Chopper berkata sambil mengambil kendali. "Pegangan semuanya! Ayo pergi!" kata Chopper sebelum kepiting mulai berlari ke arah Alubarna. Semua orang duduk ketika kepiting raksasa itu mulai bergerak, semua orang kecuali Luffy.

Dia berdiri memandang ke arah tempat mereka berada sebelumnya dengan seringai di wajahnya.

"Zoro," kata Luffy menarik perhatian wakil kaptennya dan semua orang. "kau yang bertanggung jawab mulai sekarang," kata Luffy sebelum dia merogoh mantelnya dan mengeluarkan siput transponder dan memberikannya kepada Zoro, Zoro lalu memandangi kaptennya dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Mau pergi kamana kau Luffy?" Vivi bertanya sambil menatap dengan ekspresi khawatir di wajahnya.

"Untuk mengakhiri ini," kata Luffy. Ketika dia mengatakan itu Luffy mengulurkan tangannya ke depan dan menangkap kait emas, yang semua orang sadari sebagai tangan Crocodile, sebelum tangan itu bisa sampai ke Vivi. Luffy memegang erat kait itu ketika mencoba untuk berusaha keluar dari genggaman Luffy, tetapi sayangnya itu tidak berhasil.

Luffy kemudian melapisi tangannya dan kail dalam petir memberi Crocodile struman yang luar biasa, memaksanya untuk menarik kailnya setelah Luffy melepaskannya.

"Aku akan menemui kalian di Alubarna. Pastikan untuk menyelesaikan urusanmu," kata Luffy sebelum mengubah tubuhnya menjadi kilat dan berteleportasi dari kepiting.

"Luffy, tidaaaak!" Vivi berteriak ketika dia mencoba melompat dari kepiting dan mencoba untuk menghentikan Luffy, namun dihentikan oleh Nami dan Nojiko.

"Tenanglah Vivi," kata Nojiko sambil menahan sang putri.

"Benar, tidak ada yang pernah menghadapi Luffy dan bisa bertahan hidup ketika Luffy seperti ini," kata Nami mencoba menenangkan sang putri. "Percayalah padaku," tambahnya.

"Crocodile akan kalah dan Luffy akan menang. Sesederhana itu," tambah Zoro sementara yang lain mengangguk setuju. "Jadi, berhentilah mengkhawatirkannya dan fokus menghentikan pemberontak," tambah Zoro sedikit menaikkan volume suaranya.

** Dengan Luffy **

Petir menyambar di tengah padang pasir di depan dua orang, yang menyebabkan pasir meledak ke atas, menutup pandangan kedua orang yang sedang berkelahi. Ketika pasir kembali tenang, kedua sosok itu adalah, Thunder Demon Luffy yang berdiri di sana dengan tangan di sakunya, menatap Crocodile dengan mata dingin tanpa emosi.

"Aku akan membuatmu berharap kau tidak pernah ikut campur dalam bisnisku, Topi Jerami!" Teriak Crocodile sambil mengusap tangan kirinya.

"Dan aku akan membuatmu berharap ibumu memasukkan mu kembali di malam kau dilahirkan," jawab Luffy dengan nada tanpa emosi.

Bab berikutnya