Tengku Nik , Mr . Dingin

📌 PART 07

Setibanya Humaira di klinik , dia pun mengambil tempat duduk di kerusi menunggu . Seorang lelaki berjalan menghampiri nya , lelaki itu pun melabuhkan punggung nya di sebelah Humaira . Pandangan Humaira sikit pun tidak di alihkan kepada lelaki yang duduk di sebelah nya .

"𝖢𝗂𝗄 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺" . Panggil pelayan di kaunter klinik itu . Humaira pun terus menghampiri wanita yang memanggilnya . "𝖸𝖺 𝗇𝗎𝗋𝗌𝖾 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝗎𝖻𝖺𝗍 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖻𝗂𝖺𝗌𝖺 𝗅𝖺𝖺" . Dengan sopan Humaira bertutur kata .

"𝖮𝗄𝖺𝗒 , 𝖼𝗂𝗄 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗌𝖾𝗄𝖾𝗃𝖺𝗉 𝗅𝖺𝖺 . 𝖲𝖺𝗒𝖺 𝗌𝗂𝖺𝗉𝗄𝖺𝗇 𝗎𝖻𝖺t 𝗇𝗒𝖺" . Pinta Syida , pelayan di kaunter itu . Humaira pun kembali ke tempat duduk nya semula . Lelaki itu masih lagi di tempat yang sama sambil fokus menghadap telefon bimbit nya . "𝖤𝗇𝖼𝗂𝗄 𝖭𝗂𝗄 𝖲𝗁𝖺𝖿𝗂𝗊 𝖧𝖺𝖽𝖺𝗋𝗂" . Panggil Syida dan terus meletakkan ubat di atas kaunter itu .

Setelah selesai mengambil ubat , Humaira pun tergesa-gesa keluar dari klinik itu . Dia tidak ingin berlama-lama di luar kerana risaukan ayah nya yang duduk sendiri . Di dalam dirinya yang tergesa , dia terus melanggar seseorang yang berjalan di luar klinik itu . Gedebum ! ubat yang berada dalam plastik terus terjatuh dari tangan Humaira . Dengan cepat-cepat Humaira mengutip ubat-ubat nya , "𝖲𝖺𝗒𝖺 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝖾𝗇𝖼𝗂𝗄 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗇𝗀𝖺𝗃𝖺 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝖼𝖾𝗉𝖺𝗍" . Kata Humaira dan terus mengangkat wajahnya .

Lelaki itu terus berkerut dahi memandang Humaira . "𝖪𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗆𝖺𝗍𝖺 𝗄𝖾 ?" . Sinis lelaki itu . Humaira terus rasa bersalah sebab kelakuannya yang terburu-buru . Humaira terus menundukkan wajahnya , "𝖫𝖺𝗂𝗇 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗍𝗎 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂 𝗅𝖺𝖺 𝗆𝖺𝗍𝖺 , 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂 𝗅𝗎𝗍𝗎𝗍" . Sindir lelaki itu lagi . "𝖲𝖺𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝗍𝖺𝖽𝗂 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗍𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗇𝗀𝖺𝗃𝖺 . 𝖲𝖺𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝖼𝖾𝗉𝖺𝗍 , 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 . 𝖲𝖺𝗒𝖺 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝖽𝗂𝗋𝗂 𝖽𝗎𝗅𝗎" . Ujar Humaira dengan nada yang masih sopan dan terus berlalu meninggalkan lelaki itu termanggu di situ .

"𝖠𝖽𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗋𝗎𝗉𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗉𝖾𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗅𝖾𝗆𝖺𝗁 𝗅𝖾𝗆𝖻𝗎𝗍 . 𝖣𝗂𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝖺𝗄𝗎 𝗅𝖺𝗇𝗀𝗌𝗎𝗇𝗀 , 𝗉𝖺𝖽𝖺𝗁𝖺𝗅 𝖺𝗄𝗎 𝗄𝖺𝗌𝖺𝗋 𝗍𝖺𝖽𝗂" . Fikir Nik sendiri sambil memandang kelibat Humaira yang telah hilang dari pandangan .

"𝖠𝗌𝗌𝖺𝗅𝖺𝗆𝗎𝖺𝗅𝖺𝗂𝗄𝗎𝗆 , 𝖺𝗒𝖺𝗁 .. 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄" . Sapa Humaira dengan nada yang tercungap-cungap akibat penat berlari . Dia terus masuk ke dalam rumah , ubat yang telah di beli nya terus di keluarkan dari plastik tersebut . "𝖠𝗂𝗄 , 𝗍𝖺𝗄𝗄𝖺𝗇 𝗅𝖺𝖺 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄 𝗍𝗎 𝖻𝖺𝗀𝗂 𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗎𝖻𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 , 𝖽𝗂𝖺 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗍𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗅 𝖺𝗄𝗎 . 𝖧𝖺𝖻𝗂𝗌 , 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗎𝖻𝖺𝗍 𝗇𝗂 𝗎𝖻𝖺𝗍 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 𝗄𝖾𝗉𝖺𝗅𝖺 ?" . Pelik Humaira sambil memandang ubat-ubat itu . Dia terus menepuk dahinya perlahan , "𝖸𝖺 𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 , 𝗇𝗂 𝗉𝖺𝗌𝗍𝗂 𝗍𝖾𝗋𝖼𝗂𝖼𝗂𝗋 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝖾𝗅𝖺𝗄𝗂 𝗍𝗎 . 𝖠𝖽𝗎𝗁𝗁 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 , 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖼𝗎𝖺𝗂 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗇𝗂𝗂 !" . Geram Humaira sambil melepaskan keluhan nyaa yang berat .

"𝖶𝖺𝗂𝗍 ! 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗎𝖻𝖺𝗍 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 𝗄𝖾𝗉𝖺𝗅𝖺 𝖺𝗄𝗎 ? 𝗇𝗎𝗋𝗌𝖾 𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁 𝖻𝖺𝗀𝗂 𝗄𝖾𝖾 ?" . Fikir Nik sambil menggaru kepalanya yang tidak gatal . Dia mula membelek-belek ubat itu lalu di bacanya satu persatu . "𝖳𝖺𝗁𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 , 𝗉𝖺𝗋𝗎-𝗉𝖺𝗋𝗎 , 𝖽𝗂𝖺𝖻𝖾𝗍𝖾𝗌 , 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 𝗍𝖾𝗄𝖺𝗄 , 𝗃𝖺𝗇𝗍𝗎𝗇𝗀" . Nik terus berkerut dahi seusai baca nama ubat yang telah tertulis . "𝖠𝗁 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 ! 𝗇𝗂 𝗉𝖺𝗌𝗍𝗂 𝗎𝖻𝖺𝗍 𝗉𝖾𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗅𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗋 𝖺𝗄𝗎 . 𝖣𝗂𝖺 𝗄𝖺𝗍𝖺 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝖽𝗂𝖺 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 , 𝗁𝖺𝖻𝗂𝗌 𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗎𝖻𝖺𝗍 𝗇𝗂 𝖺𝖽𝖺 𝖽𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗎 , 𝗌𝗈 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝖽𝗂𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗎𝖻𝖺𝗍 . 𝖴𝖻𝖺𝗍 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 𝗄𝖾𝗉𝖺𝗅𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗇𝗂 . 𝖭𝗂𝗄 , 𝗄𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝖿𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝖼𝖺𝗋𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗀𝗂 𝗎𝖻𝖺𝗍 𝗇𝗂 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝗍𝖺𝖽𝗂" . Fikir Nik yang sedang memikirkan sesuatu sambil bermundar mandir di dalam bilik nya .

Humaira penat memikirkan cara bagaimana untuk dia mendapatkan kembali ubat ayah nya itu . Setelah dia menunaikan solat zohor , dia duduk di sebelah ayah nya yang sedang tidur . Dia mengenggam tangan ayah nya , "𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖼𝗎𝖺𝗂 . 𝖯𝖺𝗀𝗂 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖾𝗋𝗅𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗋 𝗌𝖾𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 , 𝗅𝖾𝗉𝖺𝗌𝗍𝗎 𝖽𝗂𝖺 𝗄𝖺𝗍𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗇𝗂 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗆𝖺𝗍𝖺 . 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗇𝖺𝗄 𝖼𝖾𝗉𝖺𝗍 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝗅𝖺𝗆𝖺-𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗍 𝗅𝗎𝖺𝗋 . 𝖠𝗒𝖺𝗁 , 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 , 𝗄𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗍𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝖽𝗎 . 𝖠𝗒𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗇𝗂 𝗆𝖺𝗇𝗃𝖺 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗍𝖺𝗇𝗉𝖺 𝖺𝗒𝖺𝗁" . Kata Humaira dan terus mengalirkan air matanya , sebak di dalam dadanya tidak dapat di tahannya lagi . Dia terus menangis teresak-esak sambil mengenggam tangan ayah nya dengan erat .

Humaira terlelap di samping ayah nya , dia tiba-tiba terjaga apabila mendengar seseorang memberi salam . Dia terus membuka matanya , tengkuk nya terasa sakit , air matanya yang masih tersisa di kesat laju . Dia melihat ayahnya masih tidur , secara perlahan-lahan Humaira berlalu ke ruang tamu . Kunci pintu di bukaa , dia terus melihat susuk tubuh seorang lelaki yang membelakanginya . "𝖸𝖺 𝖾𝗇𝖼𝗂𝗄 , 𝖾𝗇𝖼𝗂𝗄 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺 ?" . Tegur Humaira kepada lelaki itu . Nik terus memusingkan tubuhnya dan membuka spec mata nya yang berwarna hitam . Tanpa salam , lelaki itu terus bertanyaa , "𝖡𝖾𝗍𝗎𝗅 𝗄𝖾 𝗇𝗂 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝖼𝗂𝗄 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 ?" . Tanya Nik yang masih lagi dengan sikap dinginnya .