webnovel

Hukum Keluarga

Editor: Wave Literature

"Ada ribut-ribut apa ini?"

Yan Dong muncul dari belakang, dia terlihat tidak senang.

"Ayah." Yan Qi bergegas mendatangi Yan Dong, memegang lengannya, kemudian berkata dengan suara tercekat, "Itu kakak. Dia tidak hanya mendorongku ke kolam, tapi dia juga menampar ibu. Dia merasa tersiksa selama menjadi anggota keluarga kita. Dan sekarang dia mau balas dendam!"

Yan Dong melihat wajah Luo Yun yang memerah dan bengkak, yang seolah-olah membenarkan ucapan Yan Qi.

Yan Dong mengerutkan alisnya, dia merasa ada yang tidak beres.

Putrinya adalah seorang yang penakut. Dia terlihat begitu arogan dari luar, tapi sebenarnya dia tidak berani melakukan apa-apa di rumah. Hari ini, dia tidak hanya berani untuk mempermalukannya, tapi dia bahkan berani menyerang Yan Qi dan yang lainnya.

Anak liar ini meremehkan keluarga Yan.

Mata Yan Dong menggelap. Dia menikahkan anaknya dengan keluarga Gu agar dia bisa membantunya. Tapi bukannya membantunya, dia malah berulah seperti ini.

"Anak kurang ajar! Beraninya kamu berbuat seperti ini pada orang tua dan adikmu!"

Yan Xi berkata dengan nada dingin, "Mereka yang lebih dulu melakukan sesuatu padaku."

Yan Qi mendengus, "Tidak ada luka di tubuhmu. Ibuku dan aku yang dipukuli habis-habisan olehmu."

"Luka di mulutku belum sembuh. Kamu bilang aku melakukannya lebih dulu. Lalu untuk apa kamu mengikutiku ke kolam renang?"

"Aku hanya mau duduk-duduk saja. Siapa sangka kamu juga ada disitu."

Sebelum Yan Qi melanjutkan kata-katanya, dia terdiam karena suara marah Yan Dong.

"Diam kamu! Kamu sudah menyakiti orang lain tapi masih berani membantah!" Daging di wajahnya bergetar, "Naik ke atas untuk menerima hukum keluarga! Akan aku disiplinkan anak tidak tahu diri ini!"

Hukum keluarga adalah mencambuk dengan cambuk berwarna hitam dan emas. Cambuknya tebal dan panjang. Itu bisa menghilangkan setengah nyawamu tanpa membunuhmu.

Yan Qi senang, "Kita harus mendisiplinkan dia. Hari ini dia telah berani menjelek-jelekkanmu!"

***

Yan Xi di dorong ke dalam sebuah ruang oleh penjaga. Tak ada apa-apa di ruangan itu kecuali sebuah sofa.

Dia merasakan ketakutan yang tidak terkendali.

Yan Qi mengira dia takut, lalu segera mengejeknya, "Kamu tidak akan kapok sebelum mendapat hukuman ya? Kamu hanya anjing keluarga Yan, tapi kamu masih berpikir jika kamu adalah nyonya besar keluarga Gu?"

Yan Dong duduk di sofa dengan Luo Yun dan Yan Qi berdiri di sampingnya.

"Berlutut." Dia memerintah.

Yan Xi masih tetap berdiri, "Berlutut? Kamu mau berlutut?" Dia mengejek, "Memang pantas."

Yan Dong mencibir kemudian berkata pada penjaga di sebelahnya, "Buat dia berlutut. Tak peduli jika kakinya rusak, dia harus berlutut hari ini."

Penjaga memegang Yan Xi dan memaksanya berlutut.

Yan Xi tetap tidak mau berlutut, dia berjuang untuk tetap berdiri di tengah tekanan penjaga.

Melihat dia masih tak bergerak, penjaga itu menendangnya beberapa kali dari belakang. Yan Xi mengerang kesakitan dan akhirnya jatuh.

Cambuk hitam emas itu dipegang oleh seseorang, menampilkan cahaya terang.

Yan Dong tak ragu-ragu, "Pukul! Pukul dengan keras!"

"Siapa yang mau kamu pukul?"

Pintu tiba-tiba ditendang lalu terbuka, suara dingin seorang pria terdengar dari pintu.

Mata Yan Xi berkilau, dia mengikuti sumber suara itu, kemudian matanya bertemu dengan mata Gu Shen.

"Suamiku!"

Yan Xi menganggap Gu Shen sebagai penyelamatnya.

Gu Shen mengernyit, matanya menatap luka lebam di kaki Yan Xi. Luka yang sangat jelas terlihat di kaki mulusnya. 

Dia merasa sangat marah. Namun sumber kemarahannya adalah karena Yan Xi masih istrinya.

"Gu Er." Dia berkata lagi, "Bantu Nyonya."

Bab berikutnya