webnovel

Chapter 15. Kematian pemimpin Bandit

Bos bandit yang masih tenggelam dalam pikirannya, membuka kan celah untukku menyerang. Jika kalian mengira ini tindakan licik, kalian salah. Musuh tidak akan menunggu sampai kalian siap. Musuh akan menyerang dan bahkan memanfaatkan kesempatan yang ada.

'Clang!'

Bahkan saat celah terbuka lebar, dia masih mampu menahan seranganku? Apakah dia yang terlalu kuat, atau akulah yang terlalu lemah?

"Bocah picik, bagaimana kamu bisa menyerang orang yang lengah?!"

"Picik? hahaha betapa lucunya dirimu, di medan perang apakah seorang musuh akan menunggu sampai kamu siap?" Balasku tak terbantahkan.

Kesal mendengar ucapan ku, bos bandit menyerang ku dengan serangan yang membabi buta.

'Clang'

'Clang'

Benturan senjata besi menyebabkan bunyi nyaring terdengar hingga puluhan meter jaraknya. Bentrokan hawa kematian membuat pertarungan ini seperti pertarungan antar monster.

Tekanan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu membuat para goblin hampir tak mampu menahannya. Melihat itu, aku segera berusaha memancing bos bandit untuk sedikit menjauh dari desa.

"Apakah hanya itu kemampuanmu? sangat mengecewakan!" Ucapku berlari mencoba menjauh dari desa semampuku. "Jangan lari bocah!!" Bos bandit terpancing dan mengejar ku ke tengah hutan.

Saat tempat kita sudah cukup jauh dan aman bagi penduduk desa. Aku berhenti dan menahan serangan palu besar pria itu.

'Boom!'

Serangannya cukup kuat, tulang-tulang tanganku serasa hancur berkeping-keping saat menahannya. Kakiku juga semakin tenggelam ke dalam tanah.

'Arghh!!!!' Aku berteriak mengeluarkan seluruh kekuatan ku tuk bertahan.

"Hahaha bocah! terimalah kematian mu!!"

Bos bandit tertawa melihatku terdesak, dan percaya bahwa dirinya akan memenangkan pertarungan ini. "Aku akui bahwa kamu sangat berbakat dan kuat, namun keberadaan mu sangat berbahaya karena itulah kamu harus mati sekarang!"

[Mengaktifkan skill 'Penguatan Tubuh']

Sistem secara otomatis mengaktifkan skill penguatan tubuh saat kondisi ku yang semakin memburuk.

Bandit itu kaget dengan kekuatanku yang tiba-tiba meningkat. Aku berhasil mengangkat palu besar miliknya.

'Buk!!'

Aku menendang perut bandit itu dengan keras.

'Boom!'

'Kagh!'

Bandit itu memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Dari perutnya membekas jejak seranganku. Aku membayangkan bagaimana jika aku yang menerimanya.

Dia terdorong cukup panjang, dan menabrak beberapa pohon dibelakangnya. 'Apakah aku sudah menang?' Pikirku, namun bos bandit bukanlah lawan yang mudah untuk levelku saat ini.

~•~

Nama : Matte

Level : 36

Garis keturunan : Tanah

~•~

Melihat status milik bos bandit aku sedikit terkejut. Level 36 bukanlah level yang sembarangan orang bisa lawan. Dengan level seperti itu, setidaknya ia akan lolos menjadi petualang Rank A+ atau bahkan S.

"Haha haha haha" Matte tertawa terbata-bata dengan darah yang terus keluar dari perutnya. Aku sedikit khawatir dengan keadaan orang itu, namun sayangnya dia tak mau mendengarkan perkataan ku.

"Akan lebih baik jika kita menghentikan pertarungan ini, tidak ada yang diuntungkan dari pertarungan ini" Ucapku mencoba bernegosiasi. Aku benar-benar ingin membunuh orang itu, namun dengan kekuatannya itu aku bisa meningkatkan keamanan desa.

"Hah!? apa yang kamu katakan! kita baru saja memulai hal yang menyenangkan"

Aku tak mengerti dengan apa yang dikatakan Matte. Hal yang menyenangkan? apakah pertarungan dan kematian adalah hal yang menyenangkan? Sudahlah tidak ada untungnya berdebat dengannya, aku juga tidak bisa melepaskan nya.

"Baiklah majulah, aku akan menghadapi"

Matte berlari ke arahku, namun saat pertengahan jarak dia tiba-tiba berhenti dan seolah ingin melempar palu besarnya.

Palu terlempar ke arahku dengan ganggang yang masih menempel di tangan Matte. 'Sial!'

'Boom!'

Sekali lagi aku terkena serangan mendadak dari bos bandit. Aku tak mengkhawatirkan luka ku karena aku memiliki sistem. Namun aku mengkhawatirkan pertarungan ini.

Karena sekarang senjata itu dapat memperlebar jarak ku dengan dirinya. Aku tak dapat maju dengan sembarangan. Jika aku salah langkah sedikit pun, aku akan mati dalam sekejap.

[Mengaktifkan skill 'Kecepatan']

Aku mencoba mengaktifkan skill kecepatan ku dan mencari kesempatan. Aku dapat melihat bahwa Matte saat ini tengah dipenuhi keterkejutannya.

'Bocah ini!? kecepatan gerakannya meningkat, apakah sebelumnya ia hanya bermain-main denganku!!'

Matte kesal menerima fakta bahwa musuhnya tak mengerahkan seluruh kekuatannya.

'Apa!'

Kecepatan tangan Matte meningkat, kali ini kesempatan ku untuk menyerang semakin kecil.

"Hahaha Kemarilah bocah!! tidak ada seorang pun dari kerajaan ini yang mampu melewati kecepatan seranganku"

Bos bandit merasa percaya diri dengan dirinya. Yah bagaimana pun, seseorang yang memiliki kekuatan sebesar ini sangatlah jarang.

'Sistem apakah ada cara untuk meningkatkan kecepatan ku?'

[Tentu saja bisa tuan, sistem akan meningkatkan reflek otak tuan saat berada dalam bahaya. Saat itu terjadi semua gerakan disekitar akan melambat]

'Kalau begitu gunakan cara itu, aku sama sekali tidak ada kesempatan untuk mendekati pria itu'

[Namun perlu diketahui, memaksa reflek otak akan memakan banyak sekali tenaga. Mungkin setelah itu tuan akan pingsan dan membutuhkan beberapa hari untuk memulihkannya]

Mendengar penjelasan itu aku cukup terdiam, namun tak ada cara lain. Bagaimana pun aku harus mengalahkan nya untuk menyingkirkan bahaya desa.

'Tidak apa-apa, yang terpenting pria itu harus mati. Dia adalah musuh nyata bagi desa'

[Baik tuan]

....

Sesaat setelah sistem meningkatkan reflek otakku, benda benda dalam jarak 1 meter melambat.

'Wush'

Aku melangkah ke depan dan berhasil menghindari palu Matte. Aku tidak ingin berlari karena itu akan semakin cepat menguras tenaga.

'Apa!! bagaimana bisa bocah itu menghindarinya!!'

Aku melihat Matte semakin panik dengan keadaannya. Dari matanya aku seperti bergerak dengan cepat dengan kecepatan yang luar biasa.

Tubuhku seolah menghilang dan muncul lalu menghilang kembali dari pandangan Matte.

Matte semakin terdesak dan berusaha mengalahkan ku dengan cara mengeluarkan seluruh kekuatan nya yang tersisa. "Matilah! matilah! matilah! matilah!!"

Matte berteriak dan menentu, kepanikan melanda otak Matte. Aku hanya diam dan berjalan ke depan selagi menghindari serangan Matte.

Saat jarak kita semakin dekat aku melompat dan memukul perut Matte.

'Buk!!'

Tak hanya sekali, aku melakukannya beberapa di bagian vital manusia. Jantung, hati, tulang tengkorak bagian belakang dan juga bagian paru-paru.

"Argh!!"

Bos bandit yang sebelumnya terkenal akan kekuatannya kini berteriak kesakitan karena ulah bocah berumur kurang dari 20 tahun. Di atas langit masih ada langit, itulah ungkapan yang tepat untuk situasi ini.

Jangan terlalu bangga hanya karena kamu kuat, karena masih banyak orang yang lebih kuat darimu.

"Apakah kamu memiliki kata-kata terakhir?" Ucapku menempatkan pedangku ke leher Matte.

"Haha haha, aku senang bahwa aku mati dengan cara membanggakan. Bunuh lah aku, aku sudah muak dengan dunia ini"

'Slash!!'

Aku memotong leher Matte dengan sekali tebasan kuat. Kepala yang terpisah dari tubuhnya menggelinding di atas tanah.

[Berhasil membunuh orang level 36, mendapatkan 25.000]

[Level Up! ×2]

Bab berikutnya