Aila menoleh pada Gita. "Gimana nyasar gak?"
"Alhamdulillah nggak, untung jalanannya gak susah," balas Gita.
Aila tersenyum mengangguk. Ia menatap dua anak kembar yang duduk di sebelah Gita. "Anak ganteng, namanya siapa?" tanya Aila.
"Aku bukan anak ganteng, aku anak Mama," jawab Qathan.
Aila terkekeh. "Iya, anak Mama maksudnya, namanya siapa?"
"Aku Aksa, ini Patan," jawab Qathan menunjuk Fathan.
"Pathan," ucap Fathan pelan.
Aila mengangguk. "Umur berapa?"
Qathan menghitung jarinya. "Satu... dua... tiga... empat..." ia menoleh ke Fathan. "Kita umul belapa?"
Fathan menggeleng tidak tahu. Ia menatap Mamanya. "Mama, kita umul belapa?"
"Coba hitung," suruh Gita. Ia menyodorkan satu tangannya.
Fathan dan Qathan menghitung jari Mamanya. "Satu... dua... tiga... empat... lima..."
"Lima!"
"Kita umul lima tahun!" seru Qathan.
Aila mengangguk. "Kalian mau main sama anak Tante gak?"
"Mau!" jawab Qathan.
Aila menatap ke belakang. "Rean! Mave! Sini Nak ada tamu,"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com