Setelah keluar dari ruang poli kandungan, Zara sama sekali tidak berbicara apapun. Moodnya mendadak rusak karena menyadari rasa suka dokter perempuan itu pada suaminya, padahal Arsya sudah sebulan keluar dari rumah sakit tapi perempuan itu terlihat seolah mereka masih bertemu setiap hari.
Arsya yang sejak tadi melihat Zara terdiam pun merasa aneh , ia tidak tau apa yang istrinya itu pikirkan. Ekspresinya terlihat datar, dan seperti menahan kesal.
"Ada apa Za? Kamu sepertinya marah," tanya Arsya pada Zara.
Zara melirik suaminya dengan tatapan kesal, ia sendiri juga tidak tau. Padahal tadi perasaannya baik-baik saja, kenapa sekarang malah jadi kesal mengingat pertemuan tadi.
"Tidak apa-apa," jawab Zara dengan nada kesalnya.
Arsya menaikan alisnya pertanda heran, sedangkan Zara tidak lagi memperhatikan suaminya dan fokus ke depan. Arsya semakin merasa aneh dengan perubahan sikap Zara, padahal tadi baik-baik saja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com