Fatih tiba di restoran yang tercatat dalam pesan chat, lalu ia melangkah masuk ke dalam restoran itu sambil mencari orang yang menyuruhnya datang. Ciri-ciri yang di berikan hanyalah warna jilbab yang di pakai, yaitu merah. Dan ya, sekali lihat Fatih sudah tau dimana posisi wanita itu.
Jilbab itu terlihat jelas, namun seseorang yang memakainya duduk membelakangi Fatih. Setelah tiba tepat di samping wanita itu, barulah Fatih menyapanya.
"Assalamualaikum, kamu Uminya Fauzi dan Zifa?" salam Fatih dengan tenang.
"Waalaikum salam, ya itu benar. Saya Zira," jawab wanita itu sambil menoleh dan bangkit dari duduknya.
Seketika dunia bagai terhenti untuk Fatih, ia mengerjap dan menatap tidak percaya pada sosok di depannya. Wajah itu, suara itu, ekspresi itu, semua hal yang ia rindukan selama 5 tahun ini ada di hadapannya. Mata Fatih berkaca-kaca, bulir-bulir bening itu memberontak untuk di keluarkan.
"Puzi," gumam Fatih dengan nada lemah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com