Fatih masuk ke dalam rumah, ia langsung melangkah menuju kamarnya untuk menemui sang istri yang ternyata tidak baik-baik saja. Awalnya Fatih pikir Puzi tidak akan sakit lagi setelah wanita itu menunjukan wajah tenangnya, tapi ternyata tidak. Karna nyatanya, Puzi kembali sakit setelah pulang ke rumah.
Pak Diman memberitahu Fatih kalau Puzi terlihat pucat, di tambah lagi wanita itu muntah-muntah hingga tubuhnya lemas. Tanpa menunggu lama Fatih langsung membereskan berkas-berkas di mejanya, lalu ia melangkah keluar dari kantor. Beruntung saat itu pekerjaan Fatih sudah selesai, dan sudah masuk jam pula kerja jadi ia tidak perlu membolos.
Fatih membuka pintu kamarnya, terlihat Puzi sedang bersandar pada kepala ranjang sambil memejamkan mata. Wajah wanita itu terlihat pucat, bahkan bibirnya begitu kering hingga membuat Fatih semakin khawatir.
"Assalamualaikum," salam Fatih dengan perlahan.
"Waalaikum sallam," jawab Puzi sambil membuka matanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com