Sebulan berlalu sejak pernikahan Ali dan Fatimah berlangsung, kehidupan yang baru itu kini sudah mulai terbiasa. Seperti biasa pasangan itu akan bangun pagi, lalu membersihkan diri dan berwudhu. Mereka tidak pernah lupa melaksanakan kewajibannya pada yang maha kuasa, di lanjutkan berdzikir dan doa.
Waktu menunjukan pukul 6 pagi, Ali dan Fatimah menyelesaikan ibadahnya dan berganti pakaian. Namun, saat Fatimah akan keluar dari kamar tiba-tiba ia merasa mual dan tidak tahan untuk memuntahkan isi perutnya. Dengan langkah cepat Fatimah masuk ke kamar mandi, lalu ia memuntahkan semua isi perutnya di closet.
Ali yang melihat hal itu merasa kasihan dan khawatir, lalu ia menghampiri Fatimah dan memijat tengkuk istrinya. Ali merapikan rambut sepinggang Fatimah, lalu ia memegangi rambut itu agat tidak kotor terkena muntahan sang istri.
"Keluarkan saja semuanya Ma, jangan di tahan. Biar kamu nyaman setelah ini," kata Ali dengan lembut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com