Jurus demi jurus telah berlalu. Benturan nyaring antar kedua pusaka terdengar tidak pernah berhenti. Kedua belah pihak sudah mengeluarkan segenap kemampuan.
Belakangan ini, situasi menjadi berunah. Kalau sebelumnya Xiuren mampu menguasai jalannya pertarungan, maka sekarang sebaliknya. Dia terus-menerus berada dalam keadaan terpojok.
Beberapa kali tubuhnya hampir terkena sabetan pedang Pendekar Naga Putih. Bajunya sudah koyak di beberapa tempat. Keringat panas dan dingin sudah membasahi seluruh tubuh. Bercak darah terlukis dengan jelas.
Melihat usahanya berhasil, Pendekar Naga Putih semakin bersemangat dalam menghadapi orang tua itu. Pedang Dewa Naga tiba-tiba melesat bagaikan kilat. Pedang itu melancarkan tusukan ke arah lambung.
Walaupun serangannya sangat cepat, tapi nyatanya, Xiuren masih bisa menghindari serangan itu dengan cara melompat ke samping. Berasamaan dengan gerakan tersebut, goloknya diayunkan, memapak tusukan pedang Zhang Yi.
Trangg!!!
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com