Giliran Hendri yang menyerang.
SRAT!!!
Linda terhenyak. Bola matanya melotot saat seorang pria berdiri tepat di hadapannya. Orang itu adalah Jiwo.
"Pak Jiwooo," seru Linda dan Nabila bersamaan saat Jiwo jatuh ke tanah.
"Hei!" seru seseorang.
Hendri dan Sapri menoleh.
Indro muncul dengan parangnya. Sedari tadi, dia sibuk menjaga para wanita dan anak kecil agar terhindar dari mata parang. Akan tetapi, setelah melihat keberanian para wanita yang berakhir gagal, ia pun keluar dari tempat persembunyian anak-anak.
"Kalau mau duel, lawan aku. Bukan para wanita ini," tantangnya seraya mengacungkan parang.
Kedua anak buah Abimanyu tertawa.
"Hei Pak Tua, bisa apa kau?" ledek Sapri.
"Aku bisa membunuhmu!" sahut Indro dengan mengayunkan parangnya.
Pertikaian pun terjadi di antara Indro dan Sapri. Saat itu Hendri pun ingin menuntaskan hasrat membunuhnya pada Linda, setelah tertawa mengejek pada adegan di mana Jiwo ditangisi oleh dua orang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com