Yanto menolak ide Iko.
"Kita tak punya banyak waktu. Jika kita tak segera berada di Pulau Panjang, bisa-bisa kita tertinggal kapal. Sedangkan kita tak tahu kapan akan ada penjemputan lagi," terangnya membeberkan fakta.
Iko setuju dengan Yanto, mereka harus bergerak cepat, jika ingin keluar dari kukungan para zombi.
"Dan juga, tak hanya satu kawanan, ada begitu banyak kawanan yang tersebar di sepanjang jalan dan area sekitarnya. Saya sudah melihat dari teropong di bangunan rumah paling tinggi," beber Yanto.
Iko mengangguk, namun dia langsung terlihat resah.
Yanto bingung melihat ekspresi lawan bicaranya yang cepat sekali berubah itu. "Ada apa?" tanyanya.
"Masalahnya tiga teman kami sedang sakit Pak. Bagaimana cara kita membawa mereka kalau naik motor?" tanya Iko khawatir.
Yanto tersenyum. "Tenangg, kalau itu saya punya solusinya. Yang penting besok kita cari motor, itu saja," sergahnya. "Percaya padaku," pintanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com