"Kenapa kau bilang? Liat tempat ini," sergah Anya dengan merentangkan sebelah lengannya. "Kita mau jadi bahan gosip di sini?" lanjutnya marah karena mereka berada di area penyimpanan kayu, yang mana sepi tak ada orang.
"Nggak masalah kalau sama kamu," sahut pria itu tak tahu malu dengan tersenyum menjijikkan.
Anya mual rasanya. "Maaf, tapi aku nggak sudi!" tolaknya mentah-mentah, lantas pergi.
Pria itu merasa sedikit terhina, ia langsung mencekal lengan Anya kuat.
"Aww! Sakit!" seru Anya.
Pria yang bernama Saiful itu menatap marah ke Anya. Lalu menjelekkan Jefri.
"Apa sih hebatnya si pendek Jefri itu? Sampai kau jual mahal begini ke aku yang tentunya lebih hebat darinya!" seru Saiful tanpa tahu malu.
Anya sontak terkejut dan syok mendengar kekasihnya yang sudah begitu berjasa untuk pengungsian, direndahkan oleh pria pengecut yang tak berani melangkahkan sedikitpun kakinya keluar dari benteng. Ia sangat heran, bagaimana bisa Saiful begitu tebal muka dan bisa hidup di dunia ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com