"Eh kanda saatnya kamu buatkan kandang dong buat anak singa ini sama tempat makan dan minumnya di kasih wadah dari batok kelapa saja ya," kata Nyai Wungu saat memangku anak singa sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.
"Nih tole Abimana kakek buatkan kandang dahulu ya buat mainan tole di belakang rumah," kata Kiai Wungu sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.
"Iya Romo sana buatkan sana," kata Putri Sekarwati saat memangku Pangeran Abimana sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.
Kemudian Kiai Wungu keluar dari ruang singgasana kerajaan Pringsewu dan menyuruh prajurit untuk membuatkan kandang dari bambu untuk anak singa tersebut.
Srek!
Srek!
Srek!
Suara langkah kiai Wungu beranjak pergi dari ruang singgasananya.
Cekrek!
Suara pintu ruang singgasana di buka oleh kiai Wungu. Kemudian dia keluar dari ruang singgasana kerajaan tersebut.
Cekrek!
Suara pintu ruang singgasana di tutup oleh kiai Wungu.
Srek!
Srek!
Srek!
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com