Dan begitu seterusnya karena halaman kerajaan Pringsewu begitu luas. Setelah selesai memerintahkan pasukan buaya dan singa untuk mundur saatnya Prajurit buaya itu membawa dan menunjukkan Prabu singa barong dan Nyai Ratu Barong yang tergeletak dan hampir bangun sempoyongan. Sampai suara sunyi akibat erangan ledakan dan hantaman senjata sampai pada telinga Nyai Wungu, Kiai Wungu dan Pangeran Adipangga.
"Loh kok pada mundur ini apa sudah selesai peperangannya," kata Nyai Wungu sembari menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Iya nih," kata Kiai Wungu sembari menoleh ke kanan dan ke kiri.
"lha itu ada yang teriak mundur-mundur itu, apa Romo dan bunda mendengar?" kata Nyai Wungu sembari menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Oh iya nih dengar," kata Kiai Wungu dan Nyai Wungu sembari menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Berarti si buaya edan dan singa edan beserta pasukan apa sudah kalah ya?" kata Kiai Wungu sembari menoleh ke kanan dan ke kiri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com