236. Istirahat Dengan Tenang

Puluhan jam berikutnya, matahari telah terbit. Cuaca pagi ini sangat cerah. Bahkan mungkin yang paling cerah di bulan-bulan terakhir ini.

Pagi-pagi sekali Yena sudah bangun, merapikan kamar dan memandikan anak-anaknya.

Pertama-tama Lily. Yena menyabuninya kemudian mencelupkannya ke dalam air.

"Sudah. Sana keluar." Yena memasangkan handuk ke ular kecil tersebut. Lily kemudian merayap keluar.

"Sui, bawa Sagara ke sini."

Beberapa detik kemudian Suijin masuk ke kamar mandi dengan membawa Sagara.

Yena mengambil bayi bulat itu dan memasukkannya ke bak mandi. Sagara tertawa kesenangan.

"Sui, kau mau mandi juga?"

Suijin menggeleng.

"Ibu." Ia menatap Yena dengan mata redup. "Ini sudah tiga hari, mengapa Ayah belum bangun juga?" Dalam beberapa hari, kemampuan bicara roh ini meningkat pesat.

Yena tersenyum.

"Nanti juga bangun. Biarkan ayahmu istirahat dulu." Tanpa bisa dikontrol, tubuhnya mulai gemetar lagi. Yena cepat-cepat memandikan Sagara dan membawanya keluar.