webnovel

Maafkan Kami

Dua hari sudah berlalu, Diman masih juga belum ada tanda kesadarannya pulih, dia masih seperti sama seperti sebelumnya.

"Masih belum juga ada reaksinya?" tanya pak ustad ke Dina yang saat ini masih setia menjaga dan kondisi Diman makin memprihatinkan sekali.

"Belum pak ustad, dan setiap malam dia selalu menangis saya tidak tahu di alam mimpinya dia seperti apa, apa sesakit itu kah dia atau bagaimana saya kurang tahu, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi pak ustad, saya sudah bingung, dan rencananya mau ke rumah wanita itu, ada saja kendalanya, maafkan kami pak ustad," ucap Dina yang merasa tidak enak hati karena dia tidak bisa rumah Narsih.

"Tidak apa, mungkin belum sempat, tapi sebisa mungkin sempatkan, jangan takut jika harga diri akan jatuh, saya yakin orang tua dia pasti tidak akan menuntut tapi malah dia akan memaafkan suami nak Dina." pak ustad menjelaskan apa yang terjadi jika mereka ke rumah Narsih.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya