Cukup lama Bram dan Diman di obati oleh mbah Agung dan gurunya, rintihan dan erangan kesakitan yang Bram rasakan seketika berkurang dan dia langsung terdiam dan memandang ke arah mbah Agung, tentu membuat mbah Agung tersenyum ke arah Bram dan memandang luka di tubuh Bram mulai tertutup dengan serbuk obat.
"Apa hilang mbah lukaku, aku mau lukaku hilang mbah, aku tidak bisa menahan sakitnya, dan beruntung luka ini tidak sakit lagi," ucap Bram ke mbah Agung.
"Hilang, itu nanti kita lihat saja, karena saya akan lihat nanti setelah beberapa jam, biarkan obat itu meresap dan kalian berbaring saja dulu," ucap mbah Agung.
"Mbah di sini saja, minta pelayan siapkan kamar, mbah tidur di kamar saja, sambil aku benar-benar sembuh," ucap Bram kepada mbah Agung.
"Baiklah, saya juga akan lihat secara keseluruhan, apakah sudah mulai menutup atau tidak, saya tidak mau, luka ini makin besar," ucap Sanusi kepada Bram dan membereskan semua mangkuk yang sudah selesai dia gunakan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com