Mang Dadang yang sudah sampai di depan Dino melihat pria itu, dia benar-benar kasihan, tidak ada salah tapi di jadikan korban. Sekarang lehernya harus berdarah karena cekikikan Narsih yang itu semua bukan keinginan Narsih.
"Dino, kamu baik saja kah?" tanya mang Dadang kepada Dino yang di letakkan di dekat ruang solat.
Dino menganggukkan kepala pelan, dia tidak tahu harus apa karena saat ini, tubuhnya terasa perih, Toni berlari ke belakang untuk mengambil mangkok dan diisi air, Toni yang berada di dapur mendengar suara ketukan pintu.
Mang Jupri sudah lelah karena tidak ada satupun yang membukakan dia pintu sama sekali. Mang Jupri duduk di depan pintu dan menunggu siap yang membuka pintu belakang. Toni membuka pintu belakang, mang Jupri duduk sambil bersandar di pintu tidak tahu Toni membuka pintu dan seketika mang Jupri terjengkang ke belakang.
Gubrakkk!
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com