webnovel

Bab 42. Penculikan Terhadap Meilin

Akibat menghabiskan banyak makanan dan air tuak, membuat suara sendawa di mulut mereka bersahut-sahutan, menimbulkan rasa risih dan jijik bagi para pelanggan lain mendengarnya. Tetapi para pelanggan tak berani menoleh, hanya saling memandang satu sama lain. Namun tak sedikit di antara mereka langsung menghentikan makannya.

“Luar biasa lezat masakanmu, Baojia! Karena itu kami akan selalu rindu dengan tempat ini!”seru pemimpin penyamun.

“Terima kasih, Tuan-Tuan, semoga Tuan-Tuan puas dengan pelayanan kami,” sahut Baojia dengan sikap penuh hormat yang dipakasakan. Padahal rasa muaknya terasa sudah berkumpul di ubun-ubun kepalanya.

“Hm,” gumam pemimpin penyamun sembari mengeluarkan sekantong uang emas dari balik bajunya, dan melemparkannya kepada Baojia, “Itu bayarannya. Selebihnya kauambil saja, Baojia.”

“Tadi saya sudah berjanji untuk melayani Tuan-Tuan tanpa perlu bayar,” ucap Baojia.

“Tak mengapa. Baojia. Simpan uang itu,” ujar pimpinan penyamun, santai.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya