Liliana terus berjalan menuju ke desanya. Meski sepanjang perjalanan pikirannya dilanda kekalutan namun dirinya tetap berusaha sampai ke tujuan dengan selamat. Bayangan wajah Sophia selalu menghiasi kepalanya. Dia berharap Sophia memang berada di desanya.
"Ibu sangat merindukanmu Sophia," kata Liliana dalam hati. Perempuan itu terus berjalan dengan membawa semangat kerinduan yang tidak terbendung untuk putrinya.
Liliana merasa bersalah karena dirinya masih belum bisa bertemu dengan Sophia. Meskipun dia sudah berusaha menemukan keberadaan sang putri tetapi rasanya terlambat ketika dirinya baru mulai menemukan keberadaan Sophia. Seandainya sejak awal Liliana sudah mencari Sophia mungkin mereka sudah bertemu.
"Apakah kamu baik-baik saja, Nak. Ibu cemas sekali," batin Liliana sambil melanjutkan perjalanan. Kali ini dirinya berjalan seorang dirii. Suasana begitu sunyi dan sepi. Kadang kala Liliana merasa bosan karena tidak ada yang bisa diajak bicara selain pikirannya sendiri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com