Malam pun tiba, Evan memutuskan untuk pergi menemui Sophie sembari menjenguknya. Ia tidak menduga kalau pekerjaannya selesai dengan jumlah yang hampir menyerupai hari kemarin.
Kini, tumpukan kertas itu tinggal sedikit, setidaknya dua tumpukan kertas yang menunggu untuk disetujui oleh Evan. Pemuda itu yakin, ia bisa menuntaskannya tepat sebelum akhir pekan tiba.
Seperti biasa, ia mulai menanggalkan kemeja putih di gantungan pakaian ruang kerja. Ia kenakan kembali mantel hangat dengan kerah berbulu untuk dipakai ke luar Istana.
"Salju sudah turun!"
Evan tak sengaja mendengar perkataan seseorang di luar ruang kerja. Mereka terdengar berteriak pelan bukan ketakutan, melainkan lebih seperti antusias.
Pemuda itu segera berbalik badan dan menatap dengan jelas taman istana yang tampak mulai memutih. Kedua mata Evan terbuka lebar melihat sesuatu yang bahkan tidak pernah ia rasakan sebelumnya, musim dingin di wilayah subtropis.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com