Beberapa hari terakhir Erin selalu menjemput Rania dan bermain dengan Roy. Hal itu membuat kedekatan antara erik dan Roy semakin lengket. Roy selalu menangis saat Erik hendak pulang.
Selain membuat kedekatan dengan anak Rania. Erik juga membuat jarak antara Martin dan Rania. Setiap pulang bekerja selalu Erik yang menjemput membuat Martin merasa kesal.
***
Nasib sial menimpa Rania di saat Erik ada pekerjaan dan tidak bisa menjemputnya malam itu. Entah apa yang membuat ponselnya tertinggal di saat semua pegawai telah pulang. Hanya tinggal Martin yang ada di dalam restoran itu.
"Haduh! Hpku," gumam Rania saat merana tasnya tidak menemukan benda kotak tersebut.
Rania segera berjalan cepat menuju restoran yang telah berubah menjadi gelap.
"Hah! Ini dia!" seru Rania saat menemukan ponselnya.
Rania berbalik dan hendak pulang. Saat Rania mencapai pintu J resto sebuah tangan menariknya dengan keras.
"Aaww!" pekik Rania saat lengannya terasa sakit.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com