"Anda tidak tahu di mana, Bu Direktur?" tanya Aram, memandang wajah kusut Tama dengan penuh rasa iba.
"Harus berapa kali aku katakan kepadamu, Aram! Aku tidak tahu dan datang untuk mencarinya. Tapi aku malah terjebak dengan kalian di sini, hahh ... ujianku memang berat!" gumam Tama, di tiga kata terakhirnya.
"Hem ... kalau begitu bagaimana kalau kita cari, Bu Direktur dengan alat pelacak?"
"Bisa??"
*****
Tama tampak antusias, namun kelima anak itu hanya menganggukkan kepalanya dengan santai dan membuat Tama semakin mengulas senyuman senang.
"Baguslah, lekas selesaikan acara makan kalian dan mari pergi untuk mencarinya. Aku sudah tidak sabar untuk mencarinya!" ucap Tama, tampak antusias.
Namun kelima anak itu malah menggelengkan kepalanya dan membuat Tama memandangnya kecewa.
"Kenapa??" tanya Tama, dengan tatapan frustrasi, sedih dan kecewa berat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com