"Dari mana kamu?" tanya Tama, mengerutkan keningnya dalam saat menatap raut pucat dari ajudan sang Istri.
"Ruang mayat!" jawab Azel, tegas.
"Siapa yang meninggal?!" pekik Tama dan Johan, terkejut.
"Jangan bilang jika lelaki ini telah meninggal?" tanya Johan, menunjukkan ke arah biodata milik Yogi.
Azel menganggukkan kepalanya pelan dan menatap ke arah Tama dengan pandangan serius.
"Maaf, Tuan. Karena semua ini terjadi karena kelalaian kami. Kami akan mencoba menyelamatkan nama baik Anda sebisa mungkin," ucap Azel, secara tiba-tiba.
"Kenapa harus begitu?" tanya Johan, sama sekali tidak tahu situasi mereka saat ini.
"Sebaiknya kita pindah ke tempat yang lebih nyaman untuk berbicara. Bagaimana kalau kita mencari kafe atau tempat makan yang menyediakan ruangan privat agar kita bisa tenang saat berbicara," ucap Azel, menatap kedua lelaki itu bergantian.
"Pergi ke ruanganku!" seru Nara, melalui mereka begitu saja sambil membisikkan kata tersebut pada ketiganya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com