" Hei, kupe apa itu?" tanya Leo lagi ketika Raven tidak menjawabnya.
" Maaf jika kesannya aku mengambil kesempatan, tapi aku terpaksa memeluk Kana karena ia terus menjerit dan menangis " ungkap Raven yang sudah memasrahkan takdirnya.
Terdengar suara helaan nafas Leo dari seberang sana, " kamu sadar tidak? Akeno dan Brandon juga sedang mendengarkan loh, " lontar Leo dengan nada setengah mengejek.
" Hah?" Raven tampak lemot mendadak.
" Si*l!" umpat Raven ketika menyadari pengakuannya didengarkan oleh dua orang lainnya selain Leo.
Akeno dan Brandon tertawa meledek, " ternyata begitu ya. Aku heran dengan Kana yang tidak sadar, kepekaannya benar-benar parah sekali. Padahal kamu sudah sejelas itu menyukainya " tutur Brandon dengan nada geli. Tak habis pikir dengan Kana yang sampai sekarang masih tidak menyadari perasaan Raven.
" Tadi Kana bertanya tentang nomor ponselku, " gumam Raven.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com