webnovel

Bab 14

Lessya mulai memeriksa email - email masuk dari mahasiswanya, di buka nya laporan tugas dari mahasiswanya satu persatu.

Putri masih berada di dekat Lessya, ikut melihat siapa saja temannya yang sudah mengerjakan tugas yang di berikan oleh kakak sepupu sekaligus dosennya itu.

"Robby Permata itu yang mana sih, Put?" tanya Lessya pada Putri, Lessya memang tidak begitu hapal satu - persatu mahasiswanya itu, dan untuk Lessya tugas yang di kerjakan oleh Robby itu hampir mendekati kata sempurna, jadi bisa dikatakan ini menarik perhatiannya.

Putri tertawa lalu merebahkan kepalanya di bahu Lessya.

"Robby itu pacar aku, Kak Lessya." jawab Putri malu - malu. Lessya mengkerutkan dahi nya.

"Perasaan Kak Lessya, Kak Lessya gak pernah liat Robby pacar kamu deh di kampus itu."

Putri kembali tertawa lalu mengangkat kepalanya kambali.

"Bukan Robby anak nya Om Tiro, Kak. Put sama Robby nya Om Tiro udah lama putus ka. Ini Robby yang kemarin datang terlambat bareng 3 temen nya." jawab Putri dan kuping Lessya begitu panas ketika mendengar jawaban Putri.

"Robby yang orang nya Putih, Tinggi dan ganteng banget Kak." Putri memperjelas ciri - ciri Robby yang di maksud. Lessya menarik nafasnya berat, ada rasa kesal, marah dan malu saat ini, berarti Robby pacarnya Putri adalah laki - laki yang tadi pagi bercinta dengannya.

"Kuliah dulu yang bener, Put. Setelah itu baru pacaran." Lessya berpesan pada adik sepupunya, Lessya tidak ingin adik sepupunya bodoh karna cinta, mirip seperti dirinya dulu.

"Kuliah Put bener kok, Kak. Dan semakin semangat semenjak Put pacaran sama Robby yang ini." jawab Putri

"Put...Mau bangettttt nikah sama Robby, cuma Robby nya belum ada niat buat serius kak." cerita Putri dan kali ini Lessya menelan saliva nya.

"Yah...Yah...Setelah kamu selesai kuliah, Kamu boleh menikah dengan Robby mu itu." jawab Lessya lalu mematikan Laptopnya. Rasanya sudah tidak ada selera untuk mengomentari cerita cinta adik sepupunya ini, lagi pula semua tugas yang di serahkan oleh mahasiswanya sudah Lessya periksa semuanya.

"Kak Lessya mau bawa Kevin main, Kamu mau ikut, Put." ajak Lessya pada Putri, Lessya malas membahas mengenai Robby kekasih adik sepupunya itu.

"Kemana Kak?" tanya Putri

"Cuma ke Mall doang, Kevin seneng banget maen di Hubbi." jawab Lessya, Lessya mengambil tas selempang berwarna hitam di dalam lemari kumpulan koleksi tas - tas mahalnya, Lalu memasukan dompet dan handphonenya ke dalam tas selempang tersebut.

"Put...ikut deh, Kak. Put males di Apartement sendiri, Robby lagi sibuk sama keluarga nya." jawab Putri lalu ikut berjalan di samping Kakak sepupunya.

"Kevin...Jadi jalan Gak?" Ajak Lessya pada Kevin yang sedang bermain mobil remote kontrol, Kevin duduk di dekat Papa nya, Papa Lessya langsung menyimpan handphone yang tadi di pegangnya.

"Mau di bawa kemana, Cucu papa, Sya?"

"Lessya mau ajak jalan ke Mall Pah, minggu lalu Kevin minta main di Hubbi" Jawab Lessya, Kevin menyimpan remote kontrolnya, lalu mencium pipi sang kakek.

" Boleh yah, Pah. Kevin bosan di rumah terus." pinta Kevin dan Papa Anton tertawa.

"Boleh sayang. Dan besok - besok kalo Kevin mulai ngerasa bosan main di rumah. Kevin bilang ke Papa, Nanti Papa bisa ajak Kevin main." jawab Papa Anton dengan lembut, Papa berkali - kali mencium pucuk kepala Kevin. Papa Lessya merasa iba dengan kata - kata Kevin tadi,

" Bosan di rumah terus" Bagaimana tidak bosan, Kevin hanya dengan dirinya, hanya dengan Oma nya, hanya dengan para pekerja di rumah ini. Walaupun begitu banyak mainan di rumah ini, bahkan satu ruangan sudah dijadikan arena bermainnya Kevin, tapi tetap seorang anak perlu bermain dengan teman sebayanya, perlu bersoalisasi juga.

Kevin mencium kembali Pipi Papa. Mengucapkan terima kasih atas ijin nya, dan berlari mencari Oma nya, Lessya hanya tersenyum melihat Kevin, dan tidak lama Kevin kembali datang bersama oma nya.

"Kamu dianter sopir kan.Sya" tanya Mama Vivi pada Lessya

"Put yang jadi sopirnya, Tante. Bukan sopir kaleng - kaleng." jawab Putri dan mereka pun tertawa.

"Jangan terlalu sore pulang nya, Sya. Kevin besok mulai sekolah." pesan Papa pada Lessya, Lessya tersenyum lalu menjawab " Iya, Pah. Lessya ingat...Besok Kevin mulai sekolah."

Kevin meraih tangan Lessya, Lalu mereka bertiga pamit pada Mama dan Papa.

Lessya membukakan pintu mobil untuk Kevin, Lalu memberikan kunci mobil tersebut pada Putri, membuat Putri tertawa, Putri menjadi sopir kakak sepupunya saat ini.

Lessya duduk di samping Putri dan Putri mulai mengendarai mobil milik Lessya.

"Kak Dhara di ajak gak Moms?" tanya Kevin, Lessya membalikan badannya ke arah Kevin yang sedang memeluk boneka bantal bermotif Cars.

"Kak Dhara gak ikut, Sayang. Papihnya hari ini berangkat ke Surabaya, Jadi Ka Dhara harus ke Bandara." Jawab Lessya yang memang sudah di infokan mengenai keberangkatan Rudi oleh Rita tadi pagi.

" Kalo Papih nya Kevin, Kapan pulang sih, Moms?" tanya Kevin dan Lessya menelan Saliva nya, akhir- akhir ini, Kevin memang sering bertanya tentang Papihnya.

Lessya mencoba tersenyum, lalu meraih tangan kecil Kevin.

" Nanti Papih datang. Sekarang Papih masih banyak urusan. Dan Kevin kan Punya Papa yang hebat." ucap Lessya, mengalihkan perhatian Kevin tentang Papih nya.

"Iya...Papa itu Hebat, Kevin sayang Papa." ucap nya polos dan Lessya mencium punggung tangan Kevin.

Putri tidak bisa ikut mengomentari percakapan antara ibu dan anak ini, apalagi ini terdengar seperti sebuah curahan isi hatinya Kevin, Putri hanya bisa tersenyum dan bersedih dalam hati dan pikirannya.

Bab berikutnya